Warga Pakistan Tak Mau Masjid Kosong Karena Corona, Ini Alasannya

- April 15, 2020
Negara-negara dunia yang terkena virus Corona (Covid-19) membuat sejumlah kebijakan guna mengurangi penyebaran virus itu dan menyelamatkan nyawa warganya.

Di antara kebijakan tersebut adalah seruan untuk berdiam di rumah, mengunci wilayah, atau pembatasan sosial.

Pakistan, salah satu negara muslim, melarang pertemuan keagamaan yang dilakukan oleh 5 orang atau lebih sebagai langkah untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Pelarangan tersebut termasuk menutup masjid untuk pelaksanaan shalat berjamaah dan shalat Jumat.

Namun, instruksi tersebut tidak dijalankan oleh sebagian besar warga Pakistan. Sabre Darrani (52) adalah salah seorang dari ribuan warga Pakistan yang tak mau mengikuti instruksi pemerintah. 

Menurut penuturannya kepada Reuters, Sabre melakukan shalat 5 waktu secara berjamaah setiap hari di sebuah masjid kota Multan, Pakistan bagian tengah. Lebih dari selusin jamaah yang melaksanakan shalat di sana. Tidak satu pun dari mereka menggunakan masker.

“Imam masjid kami memberi tahu bahwa virus (Corona) itu tidak dapat menginfeksi kami seperti halnya orang-orang Barat. Kami mencuci tangan dan wajah kami lima kali sehari sebelum melakukan shalat. Orang-orang kafir tidak melakukannya. Jadi, kami tidak khawatir karena Allah bersama kami,” katanya.

Baca juga: Inilah Berita Optimis di Masa Pandemi Corona

Pekan lalu, seorang tokoh agama setempat, Kifayatullah menghadiri pemakaman yang dihadiri oleh ratusan orang. Ia mengatakan, instruksi pemerintah untuk membatasi kegiatan keagamaan dan menutup masjid tidak dapat diterima.

“Jika kalian melakukan itu, maka kita katakan bahwa masjid-masjid sepi karena instruksi Amerika. Kita bersedia mengorbankan hidup kita, tetapi kita tidak siap meninggalkan masjid kita,” ujarnya di hadapan para pelayat.

Dewan Akidah Islam, yang merupakan lembaga penasihat pemerintah Pakistan tentang masalah agama, menyerukan kepada para ulama dan masyarakat umum untuk bekerja sama dalam melaksanakan langkah-langkah pemerintah mengatasi virus Corona. Namun, sejumlah imam masjid dan pemerintah lokal menentang keputusan tersebut.

Sampai Selasa (14 April 2020) sore, Pakistan mencatat 5.837 kasus, 96 orang di antaranya meninggal dunia.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search