Inilah Kronologi Lengkap Kematian Khashoggi Versi Saudi, Ada Fakta Baru?

- November 16, 2018
Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) Kerajaan Arab Saudi pada Kamis (15 November 2018) mengumumkan hasil investigasi terhadap 21 orang yang ditangkap dalam kasus kematian Jamal Khashoggi di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Investigasi itu mengungkapkan kronologi pembunuhan dan para pelakunya.

Hasil investigasi tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Kejagung dalam konferensi pers yang digelar di Riyadh.

“Peristiwa pembunuhan tersebut dimulai ketika ada perintah untuk membujuk Jamal Khashoggi kembali ke Arab Saudi pada 29 September 2018,” ujar juru bicara Kejagung seperti dilansir laman Ajel.

“Jika Khashoggi tidak mau, maka harus dipulangkan dengan paksa. Hal ini diperintahkan oleh mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Umum kepada komandan misi," lanjutnya.

Tim Pemulangan Khashoggi

Jubir Kejagung mengatakan, komandan misi membentuk tim yang terdiri dari 15 orang untuk memulangkan Khashoggi. Lalu, tim tersebut dibagi menjadi 3 tim kecil, yaitu tim negosiasi, tim intelijen, dan tim logistik.

Selanjutnya, mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Umum menugaskan rekannya, yaitu mantan Penasihat Intelijen untuk memimpin tim negoisasi karena diyakini telah mengenal Khashoggi sebelumnya.

Setelah itu, mantan Penasihat Intelijen minta bertemu dengan komandan misi dan tim negosiasi untuk menyampaikan beberapa informasi penting terkait misi pemulangan Khashoggi.

Menurut mantan Penasihat Intelijen tersebut, Khashoggi telah terpengaruh oleh sejumlah organisasi dan negara yang memusuhi Kerajaan Arab Saudi. Sehingga, keberadaan Khashoggi di luar negeri bisa menjadi ancaman bagi keamanan dalam negeri Arab Saudi.

Komandan misi memerintahkan, tim negosiasi harus berhasil membujuk Khashoggi untuk kembali ke Arab Saudi. Jika ia bersedia, maka misi ini sukses.

Jubir Kejagung melanjutkan, untuk mengamankan tugas tersebut, komandan misi menghubungi kolaborator lokal di Turki agar mempersiapkan tempat yang aman seandainya situasi dan kondisi mengharuskan untuk membawa Khashoggi dengan paksa.

Hari Kejadian Pembunuhan

Pada hari Selasa (2 Oktober 2018), ketika Khashoggi memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, ketua tim negosiasi melihat bahwa Khashoggi tidak bisa dibawa ke tempat yang aman. Sehingga, dia memerintahkan timnya untuk menghabisi nyawa Khashoggi.

Hasil investigasi menunjukkan bahwa kejadian bermula dari pertengkaran dan perkelahian tim negosiasi dengan Khashoggi. Akibatnya, mereka mengikat Khashoggi lalu menyuntikkan zat narkotika dengan dosis besar ke dalam tubuhnya, hingga akhirnya dia meninggal dunia.

“Eksekutor pembunuhan tersebut berjumlah 5 orang. Mereka semua mengakuinya dan ucapan mereka sama,” ujar jubir Kejagung.

Lebih lanjut, jubir Kejagung mengatakan, jasad Khashoggi dimutilasi oleh para eksekutor, lalu dibawa ke luar gedung konsulat. Pelaku yang membawa potongan jasadnya berjumlah 5 orang.

Sementara itu, pelaku yang menyerahkan jasad Khashoggi kepada kolaborator lokal di Turki hanya 1 orang. Kejaksaan Agung Arab Saudi juga telah mendapatkan sketsa wajah kolaborator lokal tersebut berdasarkan pengakuan dari pelaku yang menyerahkan jasad Khashoggi.

Di samping itu, Kejaksaan Agung pun telah mengetahui pelaku yang mengenakan pakaian, kaca mata, dan jam Khashoggi lalu membuangnya ke sebuah kontainer. Pelaku ini ditemani oleh 2 pelaku lainnya.

Jubir Kejagung menambahkan, kamera keamanan (CCTV) di gedung konsulat telah dinonaktifkan pada hari kejadian oleh 1 pelaku. Adapun penyumplai logistik untuk para eksekutor pembunuhan berjumlah 4 orang.

Dalam konferensi pers tersebut, Jubir Kejagung mengatakan, komandan misi melakukan kesepakatan rahasia dengan ketua dan tim negosiasi untuk menyampaikan laporan palsu kepada mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Umum, termasuk perihal pembunuhan Khashoggi.

Di pihak lain, pemerintah Turki yang mempunyai bukti otentik tentang pembunuhan Khashoggi mengatakan, tidak ada fakta baru yang diungkap dalam konferensi pers tersebut.

“Kami sudah tahu semuanya,” ujar Menteri Luar Negeri Turki, Mouloud Zhaoshoglu seperti diwartakan Anadolu.

Bahkan, kata Zhaoshoglu, masih ada yang disembunyikan oleh pihak Arab Saudi tentang siapa pelaku utama pembunuhan Jamal Khashoggi.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search