Sandiaga Uno mempunyai harapan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ia berharap bisa ikut sebagai kontestan dalam pilpres itu dalam posisi calon wakil presiden (cawapres) layaknya tahun 2019 silam.
Namun demikian, dia mengerti bahwa penetapan capres-cawapres berasal dari pimpinan partai politik (parpol) pengusung.
Menurut pria kelahiran Riau itu, ia pernah ikut pilpres sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto, namun belum mendapatkan suara yang cukup untuk menjadi pemenang pilpres.
“Saya akan terhormat jika diberikan sekali lagi, tapi keputusan tersebut ada di tangannya pimpinan partai politik,” ujarnya di Makassar, Selasa (12 Juli 2023) seperti dilansir Viva.
Seperti diketahui, Sandi pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam. Tak lama setelah itu, pada tahun 2028, ia mengundurkan diri dari jabatannya untuk menyiapkan diri sebagai cawapres 2019.
Dalam pilpres 2019 itu, Prabowo-Sandi kalah dari pasangan Jokowi-Amin. Di luar dugaan banyak pihak, Prabowo yang dua kali berhadapan dengan Jokowi dalam pilpres, memilih bergabung dalam kabinet.
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2020, Sandi pun bergabung dengan kabinet Indonesia Maju. Bergabungnya Prabowo-Sandi dalam jajaran menteri Jokowi membuat banyak pendukung mereka kecewa. Namun, tidak sedikit juga yang memahami sikap politik tersebut.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon