Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi, pada hari Senin (21 Juni 2021) menyampaikan sikap terkait hubungan negaranya dengan Kerajaan Arab Saudi setelah ketegangan politik yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.
“Kami menyambut penguatan hubungan dengan semua negara di dunia, dan negara-negara tetangga adalah prioritas utama kami,” katanya seperti dilansir kantor berita Iran, Fars News Agency.
Raisi menegaskan, Iran sangat mementingkan hubungan baik dengan negara-negara tetangga.
“Kami tidak keberatan membuka kembali hubungan diplomatik dengan Arab Saudi dan membuka kedutaan di negara itu,” tambahnya.
Terkait krisis yang terjadi di Yaman, Raisi menegaskan, operasi militer dan perang di sana harus segera dihentikan.
“Arab Saudi harus menghentikan operasi militernya di Yaman dan membiarkan rakyat Yaman membentuk pemerintahan mereka sendiri,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyatakan kesiapan negaranya untuk memulihkan hubungan dengan Kerajaan Arab Saudi dan menekankan pentingnya dialog untuk menyelesaikan perbedaan sikap politik.
Zarif mengatakan, semenjak tahun 2014, Iran telah mengusulkan gencatan senjata antara koalisi Arab Saudi dan kelompok syiah Hutsi. Namun, tuturnya, hal itu belum terwujud.
Pada Sabtu (19 Juni 2021) lalu, Kementerian Dalam Negeri Iran mengumumkan Ebrahim Raisi sebagai pemenang pemilihan presiden setelah meraup lebih dari 62% suara.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon