Doktor Katolik Amerika: Anjuran Nabi Muhammad Efektif Dalam Mengatasi Pandemi

- Maret 22, 2020
Pandemi Corona (Covid-19) yang menyerang lebih dari seratus negara membuat masyarakat dunia resah. Sehingga, banyak ahli kedokteran yang menyampaikan nasihat kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan guna menangkal penyebaran virus itu.

Di antara nasihat yang berharga tersebut disampaikan oleh doktor katolik berkebangsaan Amerika, Craig Considine dalam sebuah tulisan di laman berita newsweek.

“Pakar imunologi seperti dr. Anthony Fauci dan reporter medis dr. Sanjay Gupta mengatakan, bahwa kebersihan diri, karantina, atau praktik mengisolasi diri dari orang lain dengan harapan mencegah penyebaran penyakit menular adalah cara paling efektif untuk mengatasi penyebaran Covid-19,” tulisnya.

Ia lalu mengatakan, orang pertama kali yang menyarankan hal tersebut adalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.

“Apakah Anda tahu siapa lagi yang menyarankan hidup bersih dan karantina selama pandemi? Dialah Muhammad, nabi orang Islam, lebih dari 1.300 tahun yang lalu,” sambungnya.

Craig mengatakan, sekalipun Nabi Muhammad bukan orang yang ahli dalam mengatasi penyakit yang mematikan, namun beliau memiliki nasihat yang bagus untuk mencegah dan membatasi perkembangan pandemi seperti Covid-19 pada masa kini.

Baca juga: Dokter Palestina Temukan Vaksin Anti-Corona? Ini Faktanya

Dokter Amerika itu pun mengutip sebuah hadits yang masyhur terkait sikap seseorang dalam menghadapi wabah penyakit yang berbahaya, yaitu sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang berbunyi,

“Apabila kalian mendengar wabah thaun (pes) melanda sebuah negeri, janganlah kalian memasukinya. Apabila wabah itu melanda sebuah negeri sedangkan kalian berada di dalamnya, janganlah kalian keluar darinya.” (Muttafaq Alaih).

Selain itu, Craig juga mengutip hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang memerintahkan untuk menjauhkan orang-orang yang terkena penyakit dari orang-orang yang sehat.

“Muhammad memotivasi manusia untuk menjalani praktik hidup higienis yang akan membuat mereka terhindar dari berbagai infeksi,” katanya.

Selanjutnya, Craig kembali menyitir hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang kesucian sebagian dari iman, mencuci tangan ketika bangun tidur, sebelum dan setelah makan.

“Bagaimana jika seseorang jatuh sakit? Nasihat apa yang disampaikan Muhammad kepadanya?” kata Craig.

Craig menuturkan, Nabi Muhammad menyuruh orang-orang untuk mencari perawatan medis dan berobat. Sebab, kata Craig, Nabi Muhammad mengatakan, Tuhan tidak pernah menurunkan penyakit tanpa menetapkan obatnya, selain satu penyakit yaitu usia tua.

Dalam beberapa minggu terakhir, lanjut Craig, beberapa orang menyarankan bahwa berdoa merupakan cara yang lebih baik untuk menjauhkan diri Anda dari virus corona ketimbang melakukan social distancing (pembatasan sosial) dan karantina.

Baca juga: Soal Penutupan Masjid Selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Ini Fatwa Ulama Saudi

“Bagaimana pendapat Nabi Muhammad terhadap sikap seseorang yang mengatakan doa adalah satu-satunya cara untuk menjauhkan diri dari penyakit dibandingkan obat?” tutur Craig.

Ia pun menganalogikannya dengan kisah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersama seorang Arab Badui yang bertanya kepada beliau tentang tawakal. Disebutkan, orang Badui itu sedang mengendarai untanya.

“Ikatlah untamu, lalu bertawakallah kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi)

Nabi Muhammad, ujar Craig, mendorong manusia untuk mencari petunjuk dalam agama mereka. Namun, beliau juga berharap mereka bisa mengambil langkah-langkah pencegahan dasar untuk stabilitas, keamanan dan kesejahteraan semua orang.

Dengan kata lain, beliau berharap semua orang menggunakan akal sehat mereka.

Craig Considine adalah seorang Katolik Amerika keturunan Irlandia dan Italia. Ia banyak menulis tentang Islam dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Craig memegang gelar PhD dari Trinity College, University of Dublin (Irlandia), gelar MSc dari Royal Holloway, University of London (Inggris), dan gelar BA dari American University (Washington, DC).

Considine adalah penduduk Needham, Massachusetts, Amerika Serikat. Ia salah seorang guru besar di Departemen Sosiologi di Rice University, Houston, Texas.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search