Di Akhir Jabatan, Presiden Iran Akui Tak Jujur Pada Rakyatnya

- Agustus 03, 2021

Hassan Rouhani mengakui selama 8 tahun menjabat sebagai presiden Iran sering menyembunyikan fakta kepada rakyatnya. Hal itu disampaikannya pada Ahad (1 Agustus 2021) sebelum meninggalkan kantor kepresidenan. 

Pernyataan Rouhani yang disiarkan televisi pemerintah Iran itu disampaikan ketika para pejabat di pemerintahannya mulai bekerja tanpa arah dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini sehubungan dengan banyak krisis yang melanda Iran, mulai dari pandemi Covid- 19 hingga kekeringan yang menyulut protes publik. 

Setelah muncul beberapa hari lalu bersama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan berbicara tentang kegagalan pemerintah dalam negosiasi nuklir, Rouhani tampaknya mengakui masalah yang dihadapi pemerintahannya sebelum lengser. Adapun Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi, salah satu murid Khamenei, akan resmi menjabat pada Kamis (5 Agustus 2021). 


“Segala hal yang disampaikan kepada publik selama ini tidaklah bertentangan sama sekali dengan kenyataan. Namun, kita menyembunyikan beberapa fakta dari publik,” ujar Rouhani pada sidang kabinet terakhir yang dia pimpin sebagai presiden, seperti dilansir Arabicpost

Rouhani beralasan, ia tidak menyampaikan beberapa fakta karena menganggapnya tidak perlu. Jika disampaikan, dia khawatir akan merusak persatuan bangsa. 

Rouhani mengakui, dia bersama para menteri dan pejabat dalam pemerintahannya telah melakukan hal yang terbaik. Jika terdapat kesalahan selama menjabat sebagai presiden, ia memohon maaf kepada semua rakyat Iran. 

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search