Jokowi Berharap Masyarakat Takut Kepada Allah Bukan Sanksi

- Agustus 27, 2020
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo yang akrab dengan panggilan Jokowi, mengimbau semua pihak untuk selalu mensosialisasikan pencegahan tindak pidana korupsi agar tidak merajalela di tengah-tengah masyarakat. 

Menurut Jokowi, semua lapisan masyarakat mesti mengetahui bentuk transaksi yang termasuk kategori korupsi. Masyarakat Indonesia, lanjut Jokowi, harus berperan aktif untuk mencegah korupsi. 

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan, sosialisasi tentang korupsi mesti senantiasa dilakukan. Sehingga masyarakat tidak mau melakukan korupsi bukan karena takut dijebloskan ke dalam penjara atau karena hukuman lainnya. 

“Takut melakukan korupsi juga bisa didasarkan pada ketakutan kepada sanksi sosial. Takut dan malu pada keluarga kepada tetangga dan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan api neraka,” jelasnya di Bogor, Rabu (26 Agustus 2020) seperti dilansir Jawapos

Mantan Wali Kota Solo itu mengimbau semua unsur dari rakyat Indonesia untuk turut andil dalam pemberantasan korupsi. Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan dalam memberantas korupsi adalah dengan keteladanan yang dilakukan oleh semua pihak. 

Jokowi yakin masyarakat Indonesia menyetujui gerakan antikorupsi tersebut. Ia pun berjanji akan selalu mengawasi tindak pencegahan korupsi. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun pemerintahan yang baik dan bebas dari tindakan korupsi. 

Dalam upaya pemberantasan korupsi, pemerintah Indonesia membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2002. Ketua pertama KPK Taufiequrachman Ruki menjabat mulai tahun 2003 hingga 2007. 

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search