Dalam akun media sosial Twitter, pada Ahad (10 Februari 2020), Netanyahu mengatakan, dunia akan menyaksikan perubahan luar biasa yang dipimpin oleh Israel untuk mengubah hubungannya dengan semua negara Arab dan Islam.
Dalam cuitannya, Netanyahu menyebutkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab yang diadakan di Khartoum Sudan pada 1967 silam yang dikenal sebagai konferensi “Tiga Tidak” (tidak ada perdamaian, tidak ada perundingan, tidak ada pengakuan untuk Israel).
“Namun sekarang, Israel telah berubah menjadi negara adikuasa. Banyak negara Islam dan Arab ingin dekat dengan kita,” cuitnya.
Pada hari yang sama, mantan Perdana Menteri Qatar, Syaikh Hamad bin Jasim Al Thani, menuturkan, perjanjian non-agresi akan ditandatangani oleh Zonis Israel dengan beberapa negara Teluk, Mesir, Yordania, dan Maroko, sebagai langkah selanjutnya untuk mengumumkan Deal of the Century (Kesepakatan Abad Ini).
Beberapa waktu sebelumnya, para duta besar dan menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Oman menghadiri upacara peluncuran Deal of the Century di Gedung Putih yang diusulkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Dalam cuitan lain, Netanyahu mengatakan, dia telah membuat sejarah baru setelah bertemu dengan Ketua Dewan Kedaulatan Sudan, Letnan Jenderal Abdul Fattah Al-Burhan. Menurutnya, pertemuan itu sangat penting.
“Kami menyetujui kerja sama yang mengarah pada normalisasi hubungan antara Israel dan Sudan,” cuit Netanyahu.
Satu pekan sebelumnya, pada Senin (3 Februari 2020), Netanyahu bertemu dengan Al-Burhan di Uganda.
Ini merupakan pertemuan publik pertama antara pejabat senior Sudan dan pejabat Zionis Israel sejak kemerdekaan Sudan pada tahun 1956. Demikian seperti dilansir Alkhaleejonline.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon