Setelah Melalui Masa Kritis Akibat Tembakan di Kepala, Yousuf Putra Ahmad Deedat Meninggal Dunia

- Januari 18, 2020
Ulama dan aktivis muslim tersohor di Afrika Selatan Yousuf Deedat (65 tahun), yang terkena peluru di kepalanya dari senjata pria tak dikenal di luar Pengadilan Magistrasi Verulam, Durban pada hari Rabu (15 Januari 2020) lalu, meninggal dunia di rumah sakit St Anne di Pietemaritzburg pada Jumat (17 Januari 2020) sore waktu setempat.

Salah seorang putranya yang bernama Raees Deedat, menuturkan keluarga dan teman-teman almarhum berada di samping tempat tidurnya ketika dia meninggal dunia pada pukul 14:40. Menurut Raees, jenazah ayahnya di shalatkan setelah shalat Subuh pada hari Sabtu (18 Januari 2020) dan akan dikuburkan di pemakaman umum.

“Keluarga menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas dukungan yang diterima dari semua sahabat dan masyarakat. Semoga jiwa almarhum beristirahat dalam damai,” ujar Raees Deedat seperti dilansir laman IOL.

Keluarga dan sahabat terdekat tidak mengetahui apa yang dilakukan Yousuf di pengadilan hingga akhirnya ditembak orang tak dikenal di kepalanya.

Baca juga: Putra Kristolog Ahmad Deedat Ditembak Orang Tak Dikenal

Direktur perusahaan keamanan swasta Unit Reaksi Afrika Selatan, Prem Balram, menuturkan seorang pria berjalan ke arah Yousuf, lalu menembaknya, dan berlari kencang ke arah kendaraan yang diparkir di sepanjang Groom Street.

“Pada saat petugas keamanan datang, korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup di trotoar,” jelas Balram.

Juru bicara kepolisian setempat, Kolonel Thembeka Mbele menuturkan, Yousuf sedang berjalan bersama istrinya pada saat dia ditembak. Mbele juga menyampaikan, hingga saat ini motif penembakan tersebut belum diketahui dan tersangka masih dalam pelarian.

Ketua masjid Imam Hussein di Verulam, Azad Seedat, menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Yousuf Deedat, yang dikenalnya semenjak 30 tahun silam. Seedat menilai Yousuf sebagai orang yang luar biasa.

“Dia pandai bergaul dengan semua orang. Dia mengunjungi masjid kami dan mendukung semua kegiatan kami ketika kami sangat membutuhkan bantuannya. Sungguh kami terkejut dengan kejadian ini,” katanya.

Salah seorang tetangga Yousuf semasa hidupnya, Sharmaine Sewshanker, mengatakan ia adalah seorang aktivis komunitas yang dikenal senantiasa membantu orang yang membutuhkan.

“Dia tidak pernah menolak siapa pun yang datang mengetuk pintunya untuk meminta bantuan. Dia selalu berusaha keras untuk memberikan bantuan,” tuturnya.

Yousuf Deedat adalah putra Ahmad Deedat, kristolog dan dai Islam yang tersohor di seluruh dunia.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search