Rupiah Menguat, Jokowi Sebut Ada yang Tidak Senang

- Januari 16, 2020
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Bank Indonesia (BI) harus berhati-hati dalam mengontrol nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Menurutnya, jika nilai tukar rupiah terlalu cepat menguat, maka hal tersebut harus diwaspadai.

Sebab, menurut Jokowi, ada sejumlah pihak yang tidak senang dengan keadaan tersebut.

“Ada yang tidak senang dan ada yang senang. Eksportir pasti tidak senang karena rupiah menguat, menguat, menguat,” tutur Jokowi di Ritz Carlton, SCBD, Kamis (16 Januari 2020) seperti dilansir Cnbcindonesia.

Di samping itu, lanjut Jokowi, nilai tukar rupiah yang menguat akan membuat daya saing menurun di pasaran.

Seperti diberitakan media massa, nilai rupiah terus menguat semenjak awal bulan Januari 2020 ini.

Menurut sejumlah pengamat, di antara faktor menguatnya nilai tukar rupiah adalah faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah hubungan dagang Amerika Serikat dengan Cina yang semakin membaik.

Sementara itu, faktor internal adalah cadangan devisa Indonesia yang meningkat sehingga Bank Indonesia dapat mengintervensi pasar.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search