Misa ini digelar di sela-sela kunjungan pemimpin gereja Katolik internasional Paus Fransiskus, Paus ke-266. Kunjungan Paus itu dijadwalkan pada tanggal 3 sampai 5 Februari 2019.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Arabicpost, pemimpin tertinggi agama Katolik tersebut akan mengadakan misa terbesar di Semenanjung Arab di salah satu stadion Kota Olahraga Zayed pada hari terakhir kunjungannya.
Menurut data, penganut Katolik yang berdomisili di UEA berjumlah 1 juta jiwa. Mereka semua adalah perantau, bukan penduduk asli UEA.
Dalam lawatan ke Asia, Paus Fransiskus akan mengunjungi 6 negara berpenduduk mayoritas muslim termasuk UEA. Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Masjid Jami’ Syaikh Zayed di Abu Dhabi yang merupakan masjid terbesar di UEA.
Dalam masjid itu, Paus akan menghadiri pertemuan tertutup dengan anggota Dewan Cendekiawan Muslim Internasional.
Di samping itu, Paus juga akan memimpin pertemuan dengan pemuka-pemuka agama di Istana Zayed di Abu Dhabi.
Baca juga: Misa Pertama di Arab Saudi
Kebebasan menjalankan ritual agama Kristen atau agama apa pun selain Islam tidak selalu ada di negara-negara Arab kawasan Teluk. Tingkat kebebasan itu berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Sebagai contoh, di Uni Emirat Arab dan Kuwait, penganut Kristen diizinkan untuk menjalankan ritual agama mereka di dalam gereja, kompleks gerejani atau tempat lain, dengan syarat ada izin tertulis dari pemerintah untuk melakukannya.
Hal yang berbeda terjadi di Arab Saudi yang mana di sana terdapat dua masjid suci umat Islam. Ritual keagamaan selain Islam dilarang di sana.
Namun, beberapa pekan terakhir, di kota Riyadh telah dilaksanakan misa pertama bagi penganut Kristen Ortodoks Koptik yang dipimpin oleh Uskup Koptik, Alanba Marcos dari Mesir. Pelaksanaan misa tersebut ditanggapi beragam oleh sejumlah kalangan.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon