Khutbah yang Membuat Prabowo Menangis

- November 06, 2018
Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok yang tegas dalam berbicara dan bersikap. Namun, siapa sangka mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu pernah menangis karena mendengar khutbah yang menyentuh kalbunya.

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Muhammad Al-Khaththath, pada acara Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi), Ahad (4 November 2018) di GOR Soemantri Brojonegoro, Jakarta.

Menurut Ustadz Al-Khaththath, dia punya pengalaman yang berkesan ketika bertemu dengan Prabowo, yaitu pada saat mengantarkannya menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari Jumat, 10 Agustus 2018 silam.

“Beliau (Prabowo) shalat di Masjid Agung Sunda Kelapa. Saya mengantarkan (Prabowo) karena diminta untuk menemani Bapak KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i, Komandan Jenderal Koppasandi, yang pada waktu itu adalah ketua Panitia Pengarah (SC) Ijtima Ulama,” kata Al-Khaththath memulai ceritanya.

Pada saat itu, pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa secara mendadak memintanya untuk bertindak sebagai khatib.

“Pada waktu itu, saya melaksanakan tugas [sebagai khatib] dengan membacakan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah An-Nisa` ayat 58, yang isinya adalah Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) penguasa,” papar Al-Khaththath.

“Pertama, mengemban amanat penderitaan rakyat. Kedua, memerintah dengan adil,” lanjut ustadz yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koppasandi itu.

“Waktu itu saya sampaikan, bahwa mengemban amanat penderitaan rakyat, berarti rakyat tidak ada yang menderita. Tidak boleh ada rakyat yang lapar. Tidak boleh ada rakyat yang telanjang. Tidak boleh ada rakyat yang gelandangan. Satu saja rakyat lapar dan tidak diatasi, maka di Akhirat nanti penguasa itu akan ditanyai tentang tugasnya untuk menghilangkan kelaparan,” jelas Al-Khaththath.

Pada waktu yang bersamaan, Ustadz Al-Khaththath melihat Prabowo meneteskan air matanya.

“Dan ternyata setelah itu, tepatnya pada saat menghadiri ijtima ulama kedua, beliau (Prabowo) mengatakan sangat terkesan dengan khutbah [yang saya sampaikan] ini,” tutur ustadz yang pernah menjabat sebagai petinggi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Secara pribadi, lanjut Ustadz Al-Khaththath, dia juga terkesan dengan sikap Prabowo.

“Yang terkesan bagi saya adalah ada seorang Jenderal, ada seorang yang dibilang tidak ngerti agama, ada seorang yang dibilang jauh dari agama, ternyata [ketika] disampaikan khutbah 15 menit tentang tugas pokok dan fungsi penguasa, dia ambil, dia pakai, dia namakan koalisinya Adil dan Makmur. Dia jadikan landasan perjuangan. Itu yang berkesan bagi saya,” jelas Al-Khaththath.

Sebagai penutup, Ustadz Al-Khaththath berdoa agar Allah memberikan amanah kepada Prabowo untuk memangku jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search