Keterlaluan, Koran Saudi Hina Mufti Al-Quds dan Sebut IM Sebagai Ikhwanun Naziyyun

- Februari 18, 2020
Arab Saudi tampaknya tidak puas dengan menjebloskan warga Palestina yang mendukung perjuangan melawan Zionis Israel ke dalam penjara.

Hal tersebut dilihat dari sikap Arab Saudi yang dinilai telah merendahkan dan menghina salah satu simbol sejarah rakyat Palestina, Mufti Al-Quds, almarhum Haji Muhammad Amin Al-Husaini.

Surat kabar Okaz yang merupakan salah satu corong pemerintah Arab Saudi, pada hari Jumat, 14 Februari 2020, menerbitkan berita utama di halaman depan dengan menyuguhkan sejarah palsu tentang Mufti Al-Quds itu dan menampilkan foto pendiri Jamaah Ikhwanul Muslimin, Hasan Al-Banna menggunakan peci dengan logo Nazi Jerman.

Selain itu, dalam halaman yang sama, Ikhwanul Muslimin (Persaudaan Muslim) disebut dengan Al-Ikhwan An-Naziyyun (Persaudaraan penganut Nazi).

Dalam ulasannya, surat kabar Okaz menuduh Muhammad Amin memainkan peran penting dalam mengonsolidasikan Hasan Al-Banna dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler, dengan tujuan menguasai pemerintahan Mesir.

“Al-Husaini dan Al-Banna membentuk tentara Ikhwanul Muslimin (IM) dari Mesir dan negara-negara Arab lainnya, yang direkrut dari panti-panti asuhan dan daerah pedesaan miskin, untuk bekerja di bawah panji tentara Nazi. Tujuannya adalah untuk menguasai pemerintahan Mesir,” tulis Okaz.

Menanggapi hal tersebut, sejarawan Palestina, Salim Al-Mabid, menuturkan bahwa surat kabar Okaz telah menghina Haji Muhammad Amin Al-Husaini dan menyebarkan informasi yang tidak akurat tentang dia.

Hal tersebut, lanjut Salim, seperti dilansir Alkhaleejonline, merupakan bagian dari kampanye hitam yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi terhadap rakyat Palestina dan Gerakan Ikhwanul Muslimin.

Untuk diketahui, almarhum Haji Muhammad Amin Al-Husaini adalah salah satu mufti Palestina yang terkenal. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Tertinggi Islam dan Ketua Persatuan Ulama. 

Sementara itu, Hasan Al-Banna adalah pendiri Jamaah Ikhwanul Muslimin. Gerakan ini didirikan Al-Banna pada bulan Maret 1928, di kota Ismailia Mesir, 4 tahun setelah jatuhnya kekhalifahan Utsmaniyah.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search