Dianggap Radikal, China Tangkap 40 Ribu Muslim Uighur yang Download Alquran

- Desember 18, 2019
muslim uighur
Muslim Uighur (rmol)
Otoritas China bisa mengetahui warga Uighur yang mendownload Alquran. Sebanyak 40.557 orang telah ditangkap setelah ketahuan mendownload Alquran melalui aplikasi Zapya.

Hal itu terungkap dalam dokumen rahasia yang dirilis International Consortium of Investigative Journalist atau ICIJ.

Dikutip dari laman Business Insider, Selasa (17/12/2019), menurut dokumen yang dibocorkan ICIJ itu, otoritas China menindas muslim Uighur melalui skema penggunaan aplikasi berbagi file, Zapya.

Zapya adalah aplikasi gratis yang populer di kalangan warga China. Zapya memungkinkan pengguna mengunduh Alquran dan berbagi materi dakwah Islam dengan mudah. Materi agama itu dianggap sebagai ancaman oleh otoritas China.

Sebanyak 40.557 warga Uighur ditangkap setelah mendownload Alquran dan materi dakwah Islam melalui aplikasi Zapya. Mereka kemudian diinterogasi satu per satu dan dikirimkan ke pusat konsentrasi, kecuali bisa membuktikan tak bersalah.

Otoritas China melabeli 40.557 warga Uighur tersebut sebagai warga yang 'berbahaya' dan 'berguru pada imam yang tak sah'. Mendownload Alquran dan materi dakwah Islam dianggap radikal.

ICIJ belum mendapatkan informasi valid bagaimana China mengakses aplikasi Zapya pada puluhan ribu pengguna tersebut. Namun pemerintah China memiliki kekuatan dan kewenangan untuk meminta data pengguna dan percakapan pribadi kapan pun mereka menginginkannya. Sedangkan aplikasi Zapya dikembangkan oleh DewMobile Inc yang markas pusatnya di Beijing. [Ibnu K/Tarbiyah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search