Jika Lima Tanda Kiamat Ini Terjadi, Ini Dua Petunjuk Rasulullah untuk Orang Beriman

- Januari 25, 2019
tanda kiamat
ilustrasi (glogster)
Dalam salah satu hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah menyebutkan lima tanda kiamat.

Apa saja lima tanda kiamat itu?
1. Orang yang dapat dipercaya didustakan
2. Orang yang berkhianat justru dipercaya
3. Kemungkaran dan cercaan menjadi kebiasaan umum di tengah masyarakat
4. Terputusnya silaturahim
5. Tetangga yang buruk

Jika tanda-tanda itu tampak terjadi, apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang beriman?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُخَوَّنَ الأَمِينُ ، وَيُؤْتَمَنَ الْخَائِنُ ، حَتَّى يَظْهَرَ الْفُحْشُ وَالتَّفَحُّشُ ، وَقَطِيعَةُ الأَرْحَامِ ، وَسُوءُ الْجِوَارِ ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ، إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ الْقِطْعَةِ مِنَ الذَّهَبِ ، نَفَخَ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا فَلَمْ تَغَيَّرْ ، وَلَمْ تَنْقُصْ ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ، إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ ، أَكَلَتْ طَيِّبًا ، وَوَضَعَتْ طَيِّبًا ، وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تَفْسُدْ

Hari kiamat tidak akan tiba sehingga orang yang dapat dipercayai didustakan, sedangkan orang-orang yang berkhianat justru dipercaya, kemungkaran dan cercaan merupakan kebiasaan umum di tengah masyarakat, terputusnya tali silaturahim dan tetangga yang buruk.

Demi Dzat yang jiwa Muhammad ini berada pada genggaman-Nya, sesungguhnya seorang mukmin bagaikan sepotong emas, ditempa menjadi apapun emas itu nilainya tak pernah berkurang. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ini berada dalam genggaman-Nya, bahwa orang mukmin itu seperti lebah, makanannya baik dan menghasilkan yang baik. Lebah itu hinggap pada (ranting) bunga, namun tidak merusak bunganya dan juga tidak mematahkan rantingnya. (HR. Ahmad)

Masya Allah... luar biasa Rasulullah menggambarkan karakter orang yang beriman. Mereka diibaratkan dua hal. Pertama adalah emas, yang nilainya takkan berkurang. Orang beriman itu, menjadi apa pun, ia bernilai tinggi. Berperan dan berprofesi sebagai apa pun, ia bernilai tinggi.

Kedua, laksana lebah. Yang dimakan baik, yang dihasilkan juga baik serta tidak merusak. Orang beriman itu hanya makan makanan yang halal, baik dari asalnya maupun cara mendapatkannya. Pun apa yang dimasukkan ke dalam pikiran dan hatinya, semuanya baik. Demikian pula apa yang keluar dari lisannya, apa yang keluar dari pikirannya, dan apa yang menjadi perbuatannya, semuanya baik. Dan di manapun berada, orang beriman itu tidak membuat kerusakan. Ini yang harus dilakukan orang-orang yang beriman. [Muchlisin BK/Fimadani.net]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search