Pidato Menggugah Al-Qaradawi Tentang Khashoggi dan Erdogan

- November 09, 2018
Dai Islam tersohor di dunia, Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, salah satu tokoh penting Jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir, menyampaikan pidato tentang pembunuhan keji terhadap jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di Turki dan keberhasilan Erdogan dalam membela kepentingan umat Islam.

Pidato tersebut disampaikan pada acara pembukaan Majelis Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional Kelima di Istanbul, Turki.

“Khashoggi mengatakan, ‘Saya bukan oposisi (Kerajaan Arab Saudi).’ Namun, di seberang sana ada sekelompok orang yang siap melaksanakan perintah yang ditugaskan kepada mereka. Orang-orang tersebut mengatakan, ‘Orang ini (Khashoggi) harus dibunuh.’ Mereka telah mengetahui perihal Khashoggi. Sungguh, Khashoggi sendiri takut dijebloskan ke penjara ketika masuk Konsulat Arab Saudi. Namun, dia tak pernah menyangka ada sekelompok orang yang akan membunuhnya. Para pelaku membunuh Khashoggi dengan cara mencekiknya, seperti yang disampaikan pihak berwenang di Turki,” jelas Al-Qaradawi seperti dilansir Al Jazeera.

Syaikh Al-Qaradawi juga memuji keberhasilan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pemerintahannya.

“Negara Turki yang kuat dan hebat ini hampir dikuasai oleh sekelompok orang yang tidak suka negara ini kembali menjadi negara yang besar, yang mana Barat berada di belakang mereka. Hampir saja mereka menang kalau bukan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala yang melindungi Presiden Recep Tayyip Erdogan dan para koleganya. Sungguh, hanya Allah yang telah menambah keberanian mereka, menetapkan kemenangan mereka, dan menyelamatkan mereka dari kejahatan orang lain. Allah akan memenangkan Erdogan selama umat Islam yang tulus senantiasa berdiri bersamanya,” papar Al-Qaradawi.

Ulama Islam yang sudah menginjak umur 93 tahun itu juga mengatakan, Istanbul merupakan wilayah yang dikuasai oleh orang-orang Turki Muslim yang membawa risalah Islam pada masa dahulu. Menurutnya, bendera Islam akan kembali berkibar di Istanbul berkat usaha yang dilakukan oleh Erdogan.

Dalam kesempatan itu, Al-Qaradawi mengisyaratkan bahwa dirinya tidak sanggup lagi untuk memikul amanah sebagai Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional karena kesehatannya yang mulai menurun.

“Ini adalah kali terkahir saya berbicara kepada kalian (sebagai ketua). Jadi, saya tidak ingin berbicara panjang lebar di hadapan kalian semua,” ujar Al-Qaradawi.

Dalam Majelis Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional Kelima yang digelar pada Sabtu-Kamis (3-8 November 2018) itu, terpilihlah Dr. Ahmad Ahmad Ar-Raysuni dari Maroko sebagai ketua baru periode 2018-2022.

Adapun wakil ketua terdiri dari 4 orang ulama dari berbagai negara, yaitu Chaireddin Kahraman dari Turki, Ahmad Al-Khalili dari Kesultanan Oman, dan Isham Al-Basyir dari Sudan, dan Habib Salim Segaf Al-Jufri dari Indonesia.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search