Inilah 5 Pernyataan Kontradiktif Arab Saudi Tentang Kematian Khashoggi

- November 18, 2018
Pada hari Kamis (15 November 2018), juru bicara Kejaksaan Agung Arab Saudi menggelar konferensi pers tentang waktu, kronologi dan pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. 

Sejumlah pihak menilai, pernyataan tersebut tidak memuaskan, bahkan masih banyak yang samar, seperti dikatakan Menteri Luar Negeri Turki, Mouloud Zhaoshoglu.

Beberapa pengamat internasional pun mengatakan hal yang sama. Di antaranya adalah Abdallah Al-Alli, editor internasional France24 TV dalam siaran berbahasa Arab.

Dalam sebuah wawancara, Abdallah mengulas 6 pernyataan Arab Saudi yang kontradiktif itu. Berikut ini kami sajikan ringkasannya.

1. Jamal Khashoggi meninggal di dalam konsulat Saudi

Kejaksaan Agung Arab Saudi mengatakan bahwa Jamal Khashoggi dibunuh dan jasadnya dimutilasi di dalam konsulatnya di Istanbul, Turki.

Keterangan ini kontradiktif dengan pernyataan Arab Saudi sebelumnya bahwa Jamal Khashoggi tidak meninggal di dalam konsulat karena sudah keluar dari pintu belakang.

2. Penyebab Khashoggi meninggal

Dalam hal ini ada beberapa versi yang disampaikan oleh pejabat Arab Saudi:

Pertama, terjadi perkelahian antara Khashoggi dengan tim penjemput dari Riyadh, akibatnya Kashoggi terbunuh.

Kedua, Khashoggi meninggal karena terkecik. Sebab, ada seseorang yang mencegahnya untuk berteriak di dalam konsulat.

Ketiga, Khashoggi meninggal dunia akibat zat narkoba dengan dosis besar yang disuntikkan ke dalam tubuhnya.

3. Tujuan pelaku pembunuhan

Dalam poin ini terdapat tiga versi:

Pertama, Khashoggi tidak sengaja dibunuh.

Kedua, pembunuhan Khashoggi disegaja.

Ketiga, pembunuhan bukan tujuan utama, namun terjadi tiba-tiba karena Khashoggi tidak mau kembali ke Arab Saudi.

Versi ketiga ini pun sangat kondradiktif dengan keberadaan dokter tentara yang notabene ahli bedah yang datang ke Istanbul membawa gergaji untuk memutilasi jasad Khashoggi.

4. Keberadaan Jasad Khashoggi

Dalam poin ini juga terdapat tiga versi:

Pertama, jasad Khashoggi diserahkan kepada kolaborator lokal.

Kedua, ketika Jaksa Agung berada di Turki, dia mengatakan tidak ada kolaborator lokal dalam kasus ini.

Ketiga, Saudi kembali mengatakan bahwa ada kolaborator lokal. Namun tidak diketahui namanya, alamatnya, dan nomor teleponnya.

Petunjuk yang ada hanyalah sketsa wajah orang itu yang dibuat berdasarkan keterangan salah seorang pelaku.

5. Keterlibatan Putra Mahkota

Menurut keterangan jubir Kejaksaan Agung, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman tidak mengetahui rencana pembunuhan Khashoggi secara langsung ataupun tidak.

Hal ini tidak bisa diterima oleh banyak kalangan dari media, diplomat, dan dunia intelijen. Sebab, tidak mungkin kita bahwa seorang pejabat tinggi seperti Ahmad Asiri Wakil Kepala Badan Intelijen Umum melakukan operasi besar ini tanpa sepengetahuan Putra Mahkota Arab Saudi.

Hingga saat ini, Turki mendesak Arab Saudi untuk menyampaikan hasil investigasi dengan transparan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dia memiliki rekaman audio detik-detik meninggalnya Khashoggi.

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search