Kritik Politikus Gerindra Tentang Laskar F*I

- Desember 11, 2020


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang berasal dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Desmond Junaidi Mahesa melontarkan kritik kepada Front Pembela Islam (FPI) tentang laskar yang ada di dalam organisasi itu. 

Hal tersebut dikatakan Desmond pada saat Rapat Komisi III DPR dengan keluarga korban laskar FPI yang meninggal dunia akibat luka tembak di tubuh. 

Pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 54 tahun lalu itu berpendapat, jika laskar FPI dibentuk untuk mendirikan negara Islam, itu merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan konstitusi yang berlaku di Indonesia. 

Mantan aktivis mahasiswa itu menuturkan, pembentukan laskar sama dengan tentara yang bertujuan untuk berperang. 

“Kalau ini laskar, kan tentara. Jadi bingung juga saya, laskar ini tentara untuk perang juga, perang sama siapa?” jelasnya seperti dilansir CNNIndonesia

Desmond berpendapat, keberadaan laskar FPI menyiratkan seolah-olah Negara Indonesia dalam keadaan perang. Pasalnya, ujar Desmond, kakeknya adalah seorang laskar yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. 

Atas dasar itu, Desmond mengimbau supaya penggunaan istilah laskar harus tepat. Sebab, katanya, Indonesia berada dalam kondisi damai sehingga tidak seharusnya ada bentrokan sesama rakyat. 

Pada Senin (7 Desember 2020), sebanyak 6 orang laskar FPI meninggal dunia akibat tembakan yang berasal dari pihak kepolisian. Keenam orang itu berada dalam satu mobil. Mereka bertugas untuk melakukan pengawalan terhadap Habib Muhammad Rizieq Shihab dan keluarga. 

Pihak FPI mengaku tidak mengetahui kondisi 6 orang laskar tersebut hingga pihak kepolisian menggelar konferensi pers. 

[Abu Syafiq/Fimadani]

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search