Begini Nasib Muslim Uighur, di Dalam Salah, di Luar Salah

- Desember 22, 2018
Penderitaan yang dirasakan muslim Uighur yang berada di Xinjiang begitu berat. Mulai dari ditangkap, dipenjara, disiksa, diteror dan tindakan-tindakan tak manusiawi lainnya yang dilakukan oleh pemerintah Cina.

Tak hanya itu, penderitaan yang sama juga dirasakan oleh warga Uighur yang hidup di luar Xinjiang ataupun luar negara Cina.

Salah seorang kontributor Guardian, Gene A Bunin yang telah melakukan penelitian di Xinjiang selama 18 bulan mengungkapkan penderitaan muslim Uighur itu. Berikut beberapa poin yang disampaikannya.

1. Pemberantasan terorisme di Xinjiang

Pemerintah Cina melakukan pengawasan yang ketat di Xinjiang. Alasan utama mereka adalah pemberantasan ekstremisme agama dan aksi terorisme.

Padahal, kenyatannya, yang mereka lakukan adalah pembersihan etnis Uighur. Hal terlihat dari tindakan represif aparat keamanan ketika menangkap sejumlah warga muslim yang dianggap sebagai teroris.

2. Ditolak di hotel-hotel

Di antara bentuk diskriminasi yang dirasakan oleh muslim Uighur adalah penolakan pihak hotel ketika mereka hendak menginap di luar Xinjiang.

Menurut keterangan seorang sumber, kata Bunin, apabila warga Uighur memesan kamar di sebuah hotel, resepsionsi langsung mengatakan, tidak ada kamar kosong.

3. ‘Pendidikan’ di dalam kamp

Warga Uighur yang dianggap mengancam keamanan akan ditangkap, lalu dijebloskan ke dalam penjara. Di dalam penjara, mereka dipaksa untuk bekerja di beberapa pabrik.

Pemerintah Cina membantah adanya kamp konsentrasi tersebut. Menurut mereka, kamp tersebut dalam pusat keterampilan.

Baca juga: Kamp Penahanan Muslim Uighur yang Mengenaskan

4. Siapa yang melawan, akan dihabisi

Bunin melihat sendiri salah seorang narasumbernya untuk berita tentang muslim Uighur ditangkap di sebuah kota di Xinjiang.

Menurut kabar dari sejumlah warga, narasumber yang bernama Karim itu dinilai telah melawan pemerintah.

Beberapa waktu kemudian, Bunin mengetahui bahwa Karim telah meninggal dunia di dalam penjara akibat siksaan aparat militer Cina.

5. Wartawan Uighur Diintimidasi

Aksi teror juga dirasakan oleh para wartawan Uighur yang bekerja di luar negeri. Pemerintah Cina menangkap mereka atau keluarga mereka agar tidak memberitakan kondisi muslim Uighur.

Pada bulan Februari 2018, empat warga Uighur yang bekerja di Radio Free Asia yang disiarkan dari Amerika Serikat, menceritakan bahwa beberapa kerabat mereka yang berdomisili di Xinjiang telah ditangkap.

Penyebab kerabat wartawan tersebut ditangkap adalah karena telah melakukan wawancara dengan warga Uighur di Xinjiang lalu memberitakannya melalui sejumlah surat kabar.

6. Dilarang berbicara dengan orang asing

Selama berada di Kashgar yang terletak di ujung barat Xinjiang, Bunin merasakan bagaimana penduduk setempat sangat sulit untuk diwawancarai.

Jika ada warga yang bersedia untuk berbicara, mereka lebih memilih untuk tidak membicarakan masalah politik.

7. Tidak boleh bekerja di luar Xinjiang

Selain diteror ketika berada di Xinjiang, muslim Uighur pun tidak boleh bekerja di luar Xinjiang. Apabila identitas mereka diketahui oleh pemerintah Cina, mereka akan dipulangkan dengan paksa kembali ke Xinjiang.

8. Restoran Turki Dilarang

Di antara bentuk tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pemerintah Cina adalah larangan warga Uighur untuk membuka restoran Turki.

Alasannya, muslim Uighur tidak boleh berhubungan dengan semua hal yang berbau Islam termasuk Turki.

9. Hukuman penjara bagi yang pernah berkujung ke Timur Tengah

Muslim Uighur yang pernah berkunjung ke negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah dengan tujuan apapun, baik kunjungan yang lama ataupun sebentar, akan ditangkap pemerintah Cina dan dijebloskan ke dalam penjara.

Alasan utamanya adalah agar paham-paham terorisme tidak tersebar di Xinjiang.

Demikianlah penderitaan yang diterima muslim Uighur. Bagaimana sikap kita?

[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search